Berat : - gr
Perkenalkan saya Nandyka Yogamaya penulis buku Adzan.
.
Atas karunia Allah, saat ini saya bersama keluarga kecil saya diberi kesempatan untuk tinggal di Jepang. Ada banyak hal yang kami syukuri tapi banyak hal juga yang menjadi refleksi untuk direnungi.
.
Walaupun Jepang ini negeri yang indah dan aman, tetapi tidak ada adzan. Jika tiba waktu sholat maka alarm dari aplikasi yang mengingatkan. Akibatnya masyarakat muslim yang ada di Jepang kehilangan kesempatan mendengarkan adzan dan melakukan amalan-amalan sunnah yang bermanfaat.
.
Untuk saya dan keluarga, adzan baru terdengar sayup ketika kami sedang menyimak siaran radio sunnah, atau ketika menelepon keluarga dari Indonesia.
.
Tak pernah ada suatu apa pun
yang seperti adzan di bumi ini,
yg didengar oleh miliaran orang
di berbagai tempat setiap hari.
(Adzan, hal 1)
.
Di buku ini diceritakan, tentang syiar islam terbesar yaitu Adzan. Ternyata tidak semua muslim punya kesempatan mendengarkan adzan lima kali sehari. Oleh karena itu, jangan sampai Adzan pengingat shalat ini terlewat tanpa kita sadari.
.
Semoga dengan buku Adzan ini, adik-adik bisa lebih bersyukur dengan terdengarnya adzan, menyimak adzan dengan sungguh-sungguh dan tidak melewatkan kesempatan melakukan amalan saat adzan.
.
Naskah dan gambar diperiksa oleh Ustadz Nasir Umar bin 'Amr, Lc (Alumni Univ Islam Madinah jurusan Aqidah).
Spesifikasi :
Soft cover
Art paper 120gram
30 halaman
Berat: kurleb 110gram.