Berat : - gr
Ia lahir 150 H ,tahun kematian Imam Abu Hanifah ,Imam madzhab fikih tertua. Saat masih mengandungnya, sang bunda bermimpi unik. Dari (maaf) farjinya keluar bintang terang, yang kemudian jatuh berkeping dimesir. Setiap negrei mendapat kepingan tersebut.
Yakin bahwa anaknya akan menjadi orang penting, sepeninggal ayahnya, Ibunda Imam Syafi’i membawanya pulang dari gaza kemekah, kampung leluhurnya, kakeknya Syafi’i pernah bertemu Rasullah SAW saat masih kecil. Sedangkan Ayahnya, Sa’ib adalah pembawa bendera bani hasyim pada perang badar, ia tertawan kaum muslimin , lalu menebus dirinya dan masuk Islam.
Sinar ilmunya membuat ia dicintai khalifah harun Al rasyid, sehingga beberapa ulama di Iraq merasa iri. Merekapun mengajukan beberapa pertanyaan fikih yang aneh-aneh untk mengujinya. Pertanyaan demi prtanyaan d jawab dengan tangkas oleh Imam Syafi’i. Anda dapat menyimak kecerdasan Imam Syafi’i beikut ijtihad-ijtihad fikihnya dalam buku ini.